Pekerjaan sarjana teknik sipil tidak hanya tertuju pada bangunan
gedung dan jalan raya saja. Tetapi juga meliputi bangunan air, seperti
membangun jaringan irigasi, bendungan dan lain sebagainya. Pekerjaan
yang demikian disebut pekerjaan hidroteknik, yaitu pekerjaan teknik
sipil yang berhubungan dengan air.
Dalam merencanakan jaringan irigasi dan bangunan air, perlu ditinjau
data hidrologi. Data hidrologi yang paling awal dibutuhkan adalah
menentukan luas daerah aliran sungai (DAS), untuk mengetahui banyaknya
air (debit air) yang tersedia. Besarnya DAS sangat menetukan besarnya
debit yang dihasilkan oleh suatu sungai.
Langkah – langkah menentukan daerah aliran sungai (DAS) akan disajikan berikut ini :
Peta topografi yang digunakan untuk menentukan luas DAS adalah peta
topografi dengan skala 1 : 50000. Peta ini dapat diperoleh dari Badan
Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), atau dapat juga
diperoleh dari dinas pengairan suatu wilayah.
- Tentukan luas DAS yang diinginkan.
Luas DAS yang diinginkan maksudnya luas DAS yang dibutuhkan untuk memenuhi debit air yang sesuai dengan kebutuhan irigasi.
Sungai utama adalah sungai besar yang terhubung dengan beberapa anak
sungai. Anak sungai akan membantu mengalirkan air ke sungai utama.
- Menggambar daerah aliran sungai (DAS).
Menggambarkan DAS diawali dengan mengetahui bahwa bentuk suatu DAS
berupa kuali yang berukuran besar. Artinya DAS adalah suatu luasan untuk
menampung air yang akan dialirkan ke sungai. Menggambarkan DAS
didahului dengan mencari ujung anak-anak sungai, kemudian ditarik garis
dengai mengikuti kontur pada peta topografi. Didalam sebuah DAS tidak
boleh terdapat gunung. Maka suatu DAS dibatasi oleh punggung-punggung
gunung.
Sesuai dengan luasan DAS yang diinginkan, maka letak bendung dapat ditentukan. Bendung terletak pada sungai utama.
oleh: Juliana Frisaini
0 komentar:
Posting Komentar